Ada banyak objek wisata di sekitar kaki Gunung Lawu
yang semuanya memiliki hawa sejuk khas pegunungan. Salah satunya adalah Telaga
Sarangan yang merupakan objek wisata favorite yang terletak di kaki Gunung Lawu
Objek wisata ini menjadi tempat piknik favorite karna
memiliki pemandangan dan suasana alam yang asik. Dikelilingi oleh bukit-bukit
hijau yang memperindah pemandangan. Selain itu, di sekitar telaga juga banyak
terdapat wahana wisata untuk mendukung kegiatan wisata disana. Meski secara
administratif terletak di kabupaten Magetan, Jawa Timur, namun lokasi wisata
ini lebih dekat dengan Tawangmangu di kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah.
Dari Tawangmangu jaraknya hanya sekitar 5 km, sedangkan dari kota Magetan
jaraknya sekitar 16 km
Luas
area telaga ini kira-kira 30 ha dengan kedalaman mencapai 28 m. Ada banyak cara
yang bisa dilakukan pengunjung untuk menikmati keindahan telaga alami ini.
Untuk menjelajahi isi telaga para pengunjung bisa menyewa perahu berkecepatan
tinggi atau dengan perahu kayuh untuk yang lebih santai. Jika tidak ingin
berurusan dengan air, kamu juga bisa menikmati keindahan sekitar telaga dengan
berkeliling menaiki kuda yang banyak disewakan disana
Daerah
di sekitar telaga ini telah dikembangkan menjadi sebuah tempat wisata unggulan.
Tak heran kalau banyak sekali penginapan yang terdapat di sekitar sana. Jadi,
tak perlu khawatir kalau ingin menginap di sekitar telaga. Telaga sarangan ini
tak pernah sepi pengunjung. Apalagi saat hari libur. Begitu memasuki kawasan
telaga kita akan langsung disambut oleh banyak pedagang souvenir yang
menjajakan berbagai benda kerajinan dan juga sayur-sayuran serta buah-buahan
yang tumbuh di daerah pegunungan
Selain bisa menikmati suasana telaga sambil
berkeliling, salah satu cara lain untuk menikmati suasana disana adalah
dengan duduk lesehan di warung makan sambil menikmati berbagai macam kuliner
seperti sate kelinci dan kuliner lain khas Magetan
Ada sebuah cerita yang dipercaya sebagai latar belakang terbentuknya telaga
alami ini. Konon, sebelum terbentuk telaga, daerah di sekitar telaga merupakan
daratan subur. Jaman dulu, ada sepasang suami istri yang usianya sudah senja.
Mereka hidup bahagia dengan bercocok tanam di sekitar hutan. Suatu hari
sang kakek pergi ke hutan untuk menebang kayu. Setelah menemukan kayu yang
hendak di tebang sang kakek melihat sebutir telur di dekat pohon tersebut. Ia
akhirnya pulang kerumah dengan membawa telur tersebut dan tidak jadi menebang
pohon
Sesampainya di rumah, telur
tersebut dimasak oleh nenek dan disantap berdua dengan sang kakek. Setelah
menyantap telur tersebut sang kakek kembali ke hutan untuk menenang pohon.
Namun, tubuh sang kakeh tiba-tiba berubah menjadi panas dan ia terguling-guling
di tanah. Tubuh sang kakeh akhirnya berubah menjadi naga
Hal serupa juga terjadi pada sang nenek. Ia merasakan panas
di sekujur tubuhnya dan berniat untuk menyusul sang kakek ke hutan. Ia
kaget melihat seeokor naga yang berguling-guling. Sampai kemudian sang nenek
juga berubah bentuk menjadi seekor naga
Menurut cerita, gesekan kedua naga tersebut menghasilkan
cekungan berukuran besar yang memancarkan sumber air air alami. Jadilah Telaga
Sarangan yang juga dikenal dengan nama Telaga Pasir ini
Telaga Sarangan juga memiliki beberapa acara tahunan yang
rutin diadakan oleh masyarakat setempat. Diantaranya adalah labuh sesaji
pada Jumat Pon bulan Ruwah serta Ledug Sura 1 Muharram. Pada malam tahun
baru di sekitar telaga juga rutin diadakan pesta kembang api